Pedagang di Ketep Pas Beralih Jadi Petani

LESINDO.COM – Sekitar  50 para pedagang yang berada di lokasi wisata Gardu Pandang Ketep Pas di Kecamatan Sawangan  Kabupaten Magelang beralih menjadi petani. Akibat dari dampak dari Covid-19 sejak bulan Maret 2020 banting setir beralih profesi menjadi petani,  lockdown  mulai bulan Maret hingga Juli pengujung sudah dipastikan tidak berdatangan di lokasi ini. “Informasi yang di dapat dari salah satu karyawan di Ketep Pas katanya mau di buka per tanggal 13 Juli 2020, tetapi kenyatanya belum di buka juga, mungkin belum di beri ijin” kata Dini salah satu pedagang yang ada di pinggir jalan depan pintu masuk Ketep Pas.

Lanjut Dini pedagang yang meneruskan profesi dari orang tuanya, yang di pinggir jalan masih bersyukur masih ada pembeli meskipun penghasilannya turun drastis paling tidak tamu yang transit dari kota Magelang ke Kopeng Salatiga atau ke kota Boyolali. Pedagang yang ada di pinggir jalan mulai  berani buka ya setelah lebaran kemarin. “Para pedagang di sini taat atas himbauan agar sementara tutup   dulu, disamping itu di wilayah Kecamatan  Sawangan ada kabar satu orang terkena Covid-19 jadi kami juga takut”, tuturnya.

Hari Sabtu Minggu pedagang buka lebih awal dari hari biasanya jam 9 an dan setelah Magrib di sekitar jalan sini sudah sepi dari para pelintas yang menghubungkan 3 kota.

Kantong parkir di Ketep Pas masih tertutup rapat (foto Mac Lesindo)

Ketep Pass adalah salah nama sebuah objek wisata di Ketep, Sawangan, MagelangJawa Tengah. Ketep Pass ini merupakan Objek Wisata alam yang dikembangkan dengan ciri khas wisata kegunungapian, khususnya Gunung Merapi. Pada tanggal 17 Oktober 2002, Ketep Pass diresmikan sebagai kawasan wisata jalur Solo–Selo–Borobudur (SSB)

Lokasi Ketep Pass berada di puncak Bukit Sawangan (pertengahan antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu). Ketep Pass berada pada ketinggian 1200 meter dpl dan luas areanya kurang lebih 8000 meter persegi. Ketep pass ini berjarak 21 km dari Mungkid, 17 km dari Desa Blabak ke arah timur, 30 km dari Kota Magelang, 35 km dari Kota Boyolali, dan 30 km dari Candi Borobudur. Dari Kota Salatiga yang berjarak sekitar 32 km, Ketep Pass dapat dicapai melalui Kopeng dan Desa Kaponan. Lokasi objek wisata Ketep Pass ini mudah dijangkau baik dengan bus besar, minibussedan atau sejenisnya maupun sepeda motor karena medan jalannya yang tidak terlalu susah untuk dilewati.

Fasilitas yang ada di Ketep Pas di antaranya Museum Vulkanologi, museum ini memiliki luas kurang lebih 550 m persegi. Di dalamnya berdiri miniatur Gunung Merapi, komputer interaktif yang berisi tentang dokumen kegunungapian, beberapa contoh batu-batuan bukti letusan dari tahun ke tahun, poster puncak Garuda yang berukuran 3x3m, poster peringatan dini lahar Gunung Merapi, dan juga beberapa foto dan poster yang menggambarkan kisah dari aktivitas Gunung Merapi.  Tersedia Bioskop mini, yang memiliki kapasitas tempat duduk yang cukup banyak 78 kursi. Bioskop ini menyajikan film berupa sejarah dari Gunung Merapi yang meliputi peristiwa terbentuknya Gunung Merapi, jalur-jalur pendakian,penelitian di puncak Garuda, letusan dahsyat Gunung Merapi, dan berbagai peristiwa yang terjadi dalam rentetan waktu tertentu. Durasi dari film ini cukup pendek, hanya sekitar 25 menit. Teropong, jumlah teropong yang ada di Ketep Pass ini adalah dua buah. Masing-masing berada di puncak Panca Arga dan Gardu Pandang.Dengan alat ini, para pengunjung dapat melihat dengan jelas keindahan panorama Gunung Merapi, Merbabu dan gunung-gunung yang lain.

Ketep Pas juga memiliki pelataran Pancaarga, mempunyai arti lima gunung. Lokasi ini merupakan puncak tertinggi di Objek Wisata Ketep Pass. Dari puncak tertinggi ini pengunjung dapat melihat 5 gunung, yaitu Merapi, Merbabu, SindoroSumbing, dan Slamet. Selain kelima Gunung tersebut pengunjung juga dapat melihat dan menikmati gunung-gunung kecil dan bukit-bukit yang sangat indah antara lain Gunung TidarGunung AndongGunung PringBukit MenorehBukit Telomoyo, dan lain-lain. Tersedia juga gardu pandang, berupa dua buah gazebo masing-masing dengan ukuran empat persegi panjang dan bangunan segi delapan dengan panjang panjang sisi lima meter. Dari gardu pandang ini, pengujung dapat melihat keindahan alam Gunung Merapi dan Merbabu, serta hamparan lahan pertanian yang ada di kedua kaki Gunung tersebut. (Hibban)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *