LESINDO.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, Drs.Darno, M.Pd. pada webinar Informasi Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021 Kab. Sukoharjo (Jumat, 10/7) memaparkan beberapa hal terkait persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kabupaten Sukoharjo dalam menghadapi tahun pelajaran baru 2020/2021. Persiapan ini mencangkup mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP.
“Pandemi covid 19 sampai hari ini belum ada tanda-tanda penurunan, bicara tentang new normal tergantung pada rekomendasi pemerintah daerah dan tupoksi gugus tugas dan bersumber pada SKB 4 menteri” jelasnya pada waktu mengawali kegiatan webinar. “Bayangan kita i Kabupaten Sukoharjo seperti yang diharapkan new normal itu kita belum tahu kapan, otomatis kita harus melanjutkan yang namanya pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)” imbuhnya.
Pada paparan selanjutnya, Darno menyatakan bahwa ada beberapa hal kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini, yaitu mulai dari gurunya sendiri masih sekitar 60-70% yang belum menguasai IT dengan baik, keadaan jaringan di masing-masing daerah dan keadaan ekonomi keluarga siswa. Namun semua itu sudah diantisipasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo dengan membentuk TIM pembuatan Program Pembelajaran Jarak Jauh dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP. TIM ini dibentuk pada bulan Juni 2020 dan dikhususkan bertugas membuat program pembelajaran jarak jauh serta mendampingi guru-guru yang ada di kabupaten Sukoharjo dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh agar terlaksana dengan baik. TIM ini terdiri dari beberapa guru pilihan pada masing-masing jenjang yang diawasi langsung oleh pengawas sekolah TK, SD dan SMP.
Pada program jarak jauh ini TIM perumus telah membuat dua alternatif pembelajaran, secara online dan offline. Secara online menggunakan beberapa platform seperti whatsapp, whatsapp auto, video pembelajaran daring, sway, sites dan converence. Untuk jenjang PAUD dan TK karena masih pada taraf anak-anak Dini (kecil) lebih banyak pada pembelajaran bermain di rumah melalui kegiatan yang diberikan guru dari whatsapp. Sedangkan pada jenjang SD ada beberapa platform yang digunakan yaitu whatsapp, video pembelajaran, sway dan sites. Sedangkan pada jenjang SMP menggunakan whatsapp auto replay dan converence. Pembelajaran jarak jauh secara online ini ditujukan kepada siswa dan orang tua yang berada pada daerah dengan jaringan internet bagus.Namun pada daerah dengan jaringan internet kurang bagus maka menggunakan pembelajaran offline. Ada beberapa cara yang dilaksanakan pada pembelajaran offline yaitu guru datang langsung ke rumah siswa (home visit) dan orang tua datang ke sekolah untuk mengambil tugas dari guru. Tata cara pelaksanaannya diserahkan pada guru di sekolah masing-masing, namun program sudah dibuatkan oleh TIM.
“Seluruh kegiatan pembelajaran jarak jauh adalah mutlak tanggung jawab kepala sekolah dan guru, keberhasilan pembelajaran ini tergantung pada kepala sekolah dan guru tersebut.” Tutup Darno pada sesi pembukaan webinar. (Imam Nuraini)