Lesindo.com –Pandemi covid-19 mengharuskan masyarakat menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Maka, selain menggunakan masker, mengurangi sampah plastik adalah hal wajib. Apalagi, Indonesia masih berada di urutan atas tentang penghasil sampah plastik di dunia.
Salah satu cara paling ampuh untuk mengatasi masalah lingkungan hidup adalah dengan mengurangi sampah plastik. Terkait hal itu, jaringan ritel kesehatan dan kecantikan dari A.S. Watsons Grp, pun mengumumkan untuk mengambil tanggung jawab lebih lanjut terhadap kelestarian lingkungan dengan menjadi ritel kesehatan dan kecantikan pertama yang terdaftar pada New Plastics Economy (NPE) Global Commitment untuk mengurangi sampah plastik.
“Kami tahu bahwa pelanggan kami semakin menyadari isu sustainability dan oleh karena itu diharapkan brand yang mereka pilih memiliki kesamaan nilai seperti apa yang telah mereka lakukan,” ujar Group COO of A.S. Watson Group dan CEO of A.S. Watson (Asia & Europe) Malina Ngai.
Watsons sebagai ritel kesehatan dan kecantikan terbesar, merasa ini merupakan tugas kami untuk DO MORE, sehingga kami berkomitmen untuk menciptakan sebuah lingkungan yang berkesinambungan serta menyediakan lebih banyak lagi pilihan produk-produk yang sustainable bagi pelanggan kami,” tambahnya.
Ia mengatakan bahwa dengan berkomitmen terhadap kesinambungan jangka panjang, pihaknya telah menjalankan berbagai inisiatif berkelanjutan yang lebih luas melalui 13 pasar di Asia dan Eropa dalam memperkuat dua tujuan utama menuju Sustainability Roadmap pada 2030.
Penekanannya, melakukan pengelolaan sampah yang lebih baik dan produk private label (own brand) yang lebih bertanggung jawab.
Dalam membantu mengatasi persoalan serius dari polusi microplastic, pada 2014, A.S. Watsons telah melarang penggunaan microplastic pada produk Own Brand termasuk pada produk kosmetik pembersih wajah/produk perawatan pribadi yang berbentuk scrub.
Larangan ini diperluas pada seluruh produk Own Brand lainnya serta merek produk yang dijual di semua gerai pada Januari 2020.
Di Hong Kong, ada peluncuran Plastic Container Recycling Programme pada 2015 untuk mengumpulkan wadah plastik personal care maupun botol air minum kemasan di seluruh gerai untuk membantu konsumen lebih proaktif dalam langkah-langkah melindungi lingkungan. Sementara Watsons Filipina menyediakan paper bag sebagai salah satu alternatif kantong plastik.
Di Thailand, juga bekerja sama dalam mengurangi penggunaan kantong plastik dan menjalankan No Bag Day Campaign on the 4th setiap bulannya. Pelanggan yang sudah terdaftar sebagai member dan tidak menggunakan kantong plastik akan menerima bonus poin atas penghargaan telah ikut berpartisipasi dalam Watsons green movement.
Kemudian, Watsons Indonesia telah menerapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai pada seluruh gerai yang tersebar di Indonesia, sesuai dengan peraturan pemerintah.
Selain itu, menyediakan cassava bag yaitu pengganti kantong plastik konvensional, terbuat dari resin alami yang berasal dari 98 persen pati tapioka, 1 persen minyak nabati, dan 1 persen biopolimer alami yang dapat dikomposkan dan dapat dikonsumsi oleh mikro-organisme dalam tanah.
Sementara itu, komitmen yang akan dilakukan ialah menghilangkan penggunaan plastik yang tidak diperlukan dengan menghindari over-packaging dan mengurangi PVC, dengan larangan menyeluruh atas PVC pada 2030.
Lalu, menggunakan minimal 20 persen kandungan plastik daur ulang pada kemasan plastik di 2025, jika penggunaan plastik daur ulang diijinkan. Juga mendukung kemasan yang dapat didaur ulang serta dapat digunakan kembali.
Hal yang sama di Jakarta
Hal yang sama juga digaungkan di Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menerapkan larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat mulai 1 Juli 2020.
Tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat, masyarakat diminta untuk beralih ke kantong belanja yang ramah lingkungan.
Kantong belanja ramah lingkungan yang terbuat dari bahan daun kering, kertas, kain, polyester dan turunannya, maupun materi daur ulang bisa dijadikan penggantinya. Atau hal yang lebih sederhana lagi, Anda bisa membawa kantong belanja atau tote bag Anda dari kain. Selesai memakai tinggal rendam dengan detergen dan cuci. Beberapa jam tas kain kering. Anda bisa memakainya lagi.
Jangan lupa jika agenda Anda membeli bahan-bahan yang basah di pasar tradisional misalnya ikan atau daging, bawa tempat atau wadah yang bertutup dan tempatkan di dalamnya. Dan tetap jalankan protokol keamanan covid-19 (pakai masker, sering cuci tangan, dan mandi sehabis dari berkegiatan di luar, lalu ganti baju Anda dengan yang baru atau bersih).