LESINDO.COM-Dalam sebuah Artikel berita di Bisnis.com dengan judul “Ekspor 25 Kontainer Kelapa Asal Sumsel Ditolak Thailand “, Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20191117/99/1171225/ekspor-25-kontainer-kelapa-asal-sumsel-ditolak-thailand
Disebutkan sebanyak 25 kontainer setara 495 ton kelapa bulat asal Sumatra Selatan yang diekspor ke Thailand dikembalikan atau re-impor lantaran dinilai tidak memenuhi spesifikasi negara pembeli. Alasannya eksportir tidak teliti menjaga kualitas.
Dengan kejadian diatas maka perlu kehati hatian kita selaku eksporter untuk memenuhi standar produk agar barang kita tidak ditolak oleh buyer di luar negeri.
Pertama-tama, sebaiknya memilih produk yang tepat untuk diekspor. Terdapat berbagai faktor yang dapat membantu dalam pemilihan produk. Faktor ini harus dipertimbangkan dari sisi eksternal (kondisi pasar) maupun internal (kondisi produksi).
Lakukan evaluasi permintaan dan kebutuhan pasar ekspor. Kita sebaiknya fokus kepada produk yang banyak dikonsumsi oleh pasar ekspor, dan bukan yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Lalu, evaluasi kapasitas produksi . Volume produksi ditemukan menjadi faktor penting untuk memilih produk. Dengan berlimpahnya volume produksi, maka ini akan meningkatkan daya saing produk di pasar ekspor. Berikutnya lakukan penilaian kesiapan standar produk Standar produk merupakan hal terpenting dalam mengekspor. Meskipun produk kita memiliki nilai keunggulan tapi standarnya tidak memenuhi permintaan pembeli/importir, maka akan sulit untuk mendapatkan kerjasama ekspor.Ada tiga kategori standar mutu yang biasanya diminta oleh buyer yaitu Standar Wajib Ekspor (Primer), Standar Umum Ekspor (Sekunder), dan Standar Khusus Ekspor (Tersier).
Beberapa hal yang perlu di pertimbangkan menyangkut dimensi kualitas produk ekspor adalah bahwa kualitas produk dapat menentukan kepuasan pembeli di luar negeri. Seorang ahli, Stevenson, menyebutkan bahwa dimensi kualitas produk adalah berhubungan dengan:
- Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pembeli dalam membeli barang tersebut.
- Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
- Special features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
- Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.
- Reliability, hal ini yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
- Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
- Perceived Quality, berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
- Serviceability, berkaitan dengan penanganan pelayanan purna jual,seperti penanganan keluhan yang ditujukan oleh pelanggan
(bersambung)