spot_img
BerandaBudayaWarung Diatas Angin, Diantara Puncak Lawu

Warung Diatas Angin, Diantara Puncak Lawu

Lesindo.com – Telah berada di Gunung Lawu pada tahun 1980 an, beginilah kisah inspiratif sosok Wagiyem atau lebih dikenal dengan Mbok Yem ini.

Wagiyem atau lebih dikenal dengan sebutan Mbok Yem ini memang tidak asing di kalangan pendaki. Ialah wanita paruh baya penjual makanan di atas awan Gunung Lawu.

Mungkin mustahil jika membayangkan wanita berusia 60 tahun dan bertubuh agak gempal ini membangun warung makan di atas ketinggian, tapi nyatanya ia berhasil melakukannya. Menjadi satu-satunya penjual makanan di sana bahkan hidup makmur di sana.

Rumah makannya itu berada di ketinggian 3.150 mdpl, atau hanya selisih 115 mdpl dari Puncak Lawu. Ia telah membangunnnya sejak 1980an dengan kayu dan hiasan seadanya karena semua orang pasti tahu jalur pendakian Gunung Lawu memang sangat berat.

Saat ditanya kapan ia akan pensiun menjajakan makanan di Gunung Lawu, ia mengaku ingin terus bekerja di Gunung Lawu selagi kuat.

“Selama saya masih kuat untuk bekerja disini, saya akan tetap bekerja,” ucap Mbok Yem dalam Bahasa Jawa Juli lalu dilansir dari Kompas.

Sebelum Wagiyem membuat warungnya, ia mengaku sempat melanglangbuana membuat menjelajahi isi Gunung Lawu menjajal semua jalur, mulai dari via Candhi Cetho, Kabupaten Karanganyar, dan jalur lainnya. Ia mengaku juga sedang

Ia mengaku sudah berniat mencari nafkah di Gunung Lawu meski bukan hal yang mudah untuk tinggal di sana. Pasalnya, selain mitos mistis, ia juga merasakan cuaca ekstrem dengan angin kencang dan udara dingin hingga 5 derajat. Ia pun harus mendaki hingga 5-7 jam.

“Untuk stok dagangan saya juga dibantu orang lain. Jadi, ada orang yang antar barang ke sini tiga kali dalam seminggu,” ungkapnya.

Dulu ia ditemani oleh sang anak namun sekarang ia dibantu oleh sanak keluarga. Ia mengaku hanya sekali dalam setahun turun gunung pulang ke kampung halamannya.

“Yah, sekali setahun aja pulangnya. Waktu lebaran,” paparnya, sembari menyiapkan makanan untuk para pendaki.

Dalam sehari, Mbok Yem bisa melayani 200 hingga 300 orang pendaki.

Makanan yang dijual di warung Mbok Yem ini terbilang murah, hanya berkisar Rp 10.000 saja. Menunya pun sederhana, yakni pecel, nasi goreng, kopi, telur ceplok, dan gorengan. Ia juga menyediakan mie siap saji dan minuman berkemasan. (*(Lesindo.com -)

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments