spot_img
BerandaJelajahSaat Kita Tertidur, Otak Justru Bekerja: Rahasia di Balik Tidur dan Daya...

Saat Kita Tertidur, Otak Justru Bekerja: Rahasia di Balik Tidur dan Daya Ingat

Penelitian Harvard Medical School (2022) menemukan bahwa orang yang tidur 7–8 jam per malam memiliki daya ingat 30% lebih baik dibandingkan mereka yang tidur kurang dari 5 jam.

LESINDO.COM – Tidur sering dianggap sebagai waktu tubuh beristirahat total. Padahal, di balik keheningan malam, otak justru bekerja keras — menata ulang kenangan, memperkuat koneksi saraf, dan menyusun pengalaman menjadi peta memori yang utuh. Para ilmuwan kini semakin yakin bahwa tidur bukan hanya mengisi ulang energi tubuh, tetapi juga membentuk ulang otak. Ketika seseorang tertidur, terutama dalam fase tidur nyenyak (slow-wave sleep) dan REM (Rapid Eye Movement), otak melakukan proses yang disebut konsolidasi memori — yakni mengubah pengalaman harian yang masih acak menjadi pengetahuan yang teratur dan siap digunakan kembali.

Otak Membangun “Peta Memori” Saat Tidur

Penelitian dari University College London (UCL) (2023) menemukan bahwa selama tidur, hippocampus — bagian otak yang berperan penting dalam penyimpanan memori jangka panjang — mentransfer informasi ke neokorteks, tempat kenangan disusun menjadi peta yang lebih stabil dan terstruktur.

Proses ini membuat memori spasial (ruang dan lokasi) menjadi lebih tajam. Misalnya, seseorang yang belajar rute baru di siang hari akan lebih mudah mengingat arah dan jalan tersebut setelah tidur malam yang cukup.


Seseorang yang sedang tidur dengan fokus pada otak yang bercahaya — seolah menunjukkan aktivitas intens di dalam kepala. (mac)

“Saat tidur, otak seperti sedang mengedit film pengalaman kita—memotong bagian yang tidak penting dan menyusun ulang adegan agar lebih mudah diingat,” jelas Dr. Matthew Walker, pakar neuroscience dari University of California, Berkeley, dalam bukunya Why We Sleep (2020).

Data Riset: Tidur dan Daya Ingat

Penelitian Harvard Medical School (2022) menemukan bahwa orang yang tidur 7–8 jam per malam memiliki daya ingat 30% lebih baik dibandingkan mereka yang tidur kurang dari 5 jam.

Studi National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) menunjukkan bahwa tidur REM memperkuat koneksi saraf baru yang terbentuk saat belajar, meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah. Sementara penelitian di Universitas Indonesia (2024) melaporkan bahwa mahasiswa dengan pola tidur teratur cenderung memiliki nilai akademik rata-rata 0,4 poin lebih tinggi dibanding yang mengalami kurang tidur kronis.

Tidur, Kunci Kecerdasan dan Kesehatan Mental

Kualitas tidur yang baik tidak hanya mendukung fungsi memori, tetapi juga menjaga kesehatan mental dan emosi. Selama tidur, hormon stres seperti kortisol menurun, sementara hormon pertumbuhan dan serotonin meningkat, memperbaiki jaringan tubuh serta menstabilkan suasana hati. “Otak yang kelelahan sulit berpikir jernih. Tidur adalah cara alami otak melakukan ‘perawatan rutin’ agar tetap optimal,” ujar Dr. Nur Laila, M.Psi., dosen Psikologi.

Pesan untuk Pembelajar Muda

Bagi pelajar dan mahasiswa, tidur bukanlah penghambat produktivitas, melainkan bagian penting dari proses belajar. Tidur yang cukup — minimal 7 jam per malam — membantu mengubah pengetahuan baru menjadi pemahaman yang mendalam. Jadi, jika Anda sedang mempersiapkan ujian atau belajar hal baru, jangan abaikan waktu tidur Anda. Karena di saat mata terpejam, otak justru sedang bekerja menyusun ulang pengalaman menjadi ilmu yang bertahan lama.(Jie)

 

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments