LESINDO.COM – Upacara pedang pora menjadi suatu ritual yang membanggakan akan kita temui setiap kali menghadiri acara anggota militer dan para taruna. Decak kagum akan terlihat pada sebagian besar tamu yang hadir dan melihat prosesi ini. Bagaimana tidak dengan keindahan dari keseragaman dan solidaritas menambah warna lain pada hari wisudawan perwira.
Pedang pora berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang memang menjadi tradisi bagi perwira sebagai tanda melepas masa menempuh pendidikan atau pernikahan. Upacara ini diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura yang dibentuk dari hunusan pedang rekan-rekan sang perwira atau adik angkatan yuniornya.
Prosesi Pedang Pora ini diawali dengan formasi baris saling berhadapan Pasukan Pedang Pora yang terdiri atas 10 orang berseragam lengkap. Kemudian melaporkan bahwa Pedang Pora telah siap, maka para anggota pasukan pun dengan serempak menghunus pedang membentuk gapura. Sang wisudawan mulai berjalan melewati gapura dari pedang-pedang tersebut.
Upacara Pedang Pora yang sudah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer dan taruna ini pun melambangkan solidaritas, persaudaraan, dan permohohan perlindungan pada Tuhan. Jajaran pedang dalam upacara Pedang Pora yang membentuk gapura ini menggambarkan memasuki gerbang kehidupan yang baru, terutama bagi para perwira remaja dalam memasuki dunia kerja di indsutri pelayaran.
Pedang Pora, menyiratkan sebuah renungan mendalam mengenai hakikat kehidupan seorang perwira yang dalam suka maupun duka. Pedang yang terhunus membentuk gapura melambangkan dengan bersikap dan berjiwa ksatria akan selalu siap mengatasi segala rintangan dan menerobos semua hambatan yang ditemui di sebagai perwira laut. Sedangkan posisi dua shaf yang berhadapan merupakan simbol gerbang kehidupan baru yang akan dimasuki dalam mengarungi luasnya samudera.
Dan ketika melewati gapura pedang menjadi cerminan doa agar senanatiasa mampu mengatasi semua rintangan. Sedangkan formasi berbanjar menjadi lambang rasa gembira para junior atas kebahagiaan kakak angkatannya sekaligus menyatakan loyalitas mereka. (icha)