LESINDO.COM – Sejak tahun 2002 sampai tahun 2020 Harsono bergerak dibidang toko klontong karena sepinya usaha, bapak 2 anak ini mencoba peruntungan dibidang lain yaitu penjualan pembibitan tanaman buah. Meski berangkat dari nol karena sedikit banyak memiliki pengetahuan dibidang pertanian dulunya juga pernah mengenyam pendidikan sekolah pertanian menengah atas (SPMA) sehingga penyesuaian terhadap tanaman tidak terlalu mengalami kesulitan karena memiliki pemahaman tentang pertanian. Usaha pembibitan tanaman saat ini juga mengalami penurunan daya beli masyarakat juga usaha-usaha lain. “Sejak covid 19 ini omzet penjualan turun yang cukup tajam, minat masyarakat tinggal 50% dari penjualan normal”, keluh Harsono dilokasi penjualan bibit di Mojogedang Karanganyar.
Bibit unggul yang dimiliki Harsono ada 50 an lebih varian jenis tanaman buah. Tempat penjualan yang bernaung dalam Sumber Tani Makmur memiliki lahan kurang lebih dari setengah hektar sisanya sewa lahan dan Harsono hanya sekedar pengepul jenis bibit tanaman unggul dari para penangkar.
Pembeli tanaman buah kebanyakan lokal juga ada yang dari luar kota, karena usaha yang menjanjikan Harsono mengembangkan usaha membuka cabang di luar kota dan lahan yang digunakan penjualan dengan sewa di Magelang. Bibit yang ada yang berasal dari wilayah Banyumas Jawa Tengah dekat perbatasan Jawa Barat. Jenis tanaman buah yang menjadi primadona diantaranya durian, sedangkan durian yang ditempat usaha ada beberapa varian diantara monthong, bawor, musangking. “Jenis tanaman durian nilai jualnya cukup lumayan tinggi, dari penjualan bibit unggul durian hasilnya ini bisa membayar tenaga karyawan yang ikut membantu dalam jual beli bibit tanaman, buah lainnya yang banyak dicari klengkeng mangga, tanaman yang cukup spesial adalah black sapote sejenis buah sawo dijual kisaran Rp. 2 juta sudah siap buah, tanaman yang berasal dari negara Meksiko memiliki rasa mirip puding cokelat, buah per 1 kg nya harga bisa mencapai Rp. 150.000 – Rp. 200.000.
Dalam penjualan lanjut Harsono yang berpenampilan sederhana, melayani eceran dan grosir para pembelianya juga ada yang berasal dari wilayah Jawa Timur. Meskipun ada penurunan daya beli masyarakat Harsono tidak meliburkan tenaga karyawan, yang pokok ada 2 orang yang selalu stand by, yang pocokan ada 5 sampai 6 orang. Penjualan tidak hanya dalam hal tanaman, bahkan pembeli dalam partai besar Harsono juga memberikan pelayanan sekalian proses penanaman dilahan yang dimiliki pembeli jika di minta, itupun pelayanan harga tenaga lapangan penanaman diluar pembelian bibit.
Setiap usaha pasti ada suka dukanya, tak terkecuali dalam tanaman misalnya musim kemarau banyak melakukan penyiraman. Pembeli biasanya mengalami permintaan banyak di saat musim hujan antara bulan September sampai bulan Maret, penjualan bibit mengalami kenaikan yang cukup lumayan tinggi, sedangkan di bulan April sampai Agustus Harsono melakukan perawatan tanaman bibit.
Menurut Harsono bagi masyarakat yang memiliki lahan yang kosong disekitar rumah sebaiknya ditanamani buah-buah yang ungggul dan kualitas selain ada hasilnya juga suasana akan menjadi sejuk dan rindang. Tanaman yang terpenting pemeliharaan meski bibit bagus kalau kurang terawat juga tidak ada akan memberikan hasil yang bagus.
Meskipun di era digital banyak usaha melakukan penjualan secara online Harsono belum tertarik, “Saya tidak tertarik karena kurang memahami tetang dunia online saya jalani penjualan secara manual saja, orang datang bisa saya layani dilokasi”, ujarnya mengakhiri bincang-bincang. (rona)