LESINDO.COM-Pascasarjana IAIN Surakarta, Rabu, 21 Oktober 2020 Pascasarjana IAIN Surakarta mengadakan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan pada Era 5.0” yang bertempat di Hotel Syariah Solo. Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
Direktur Pascasarjana IAIN Surakarta Prof. Dr. Purwanto, M.Pd menyampaikan beberapa hal, memperkenalkan pengelola Pascasarjana IAIN Surakarta, memperkenalkan profesi peserta yang hadir, dan pentingnya pengembangan kompetensi sumber daya manusia di Lembaga Pendidikan pada Era 5.0 terutama dilingkungan lembaga pendidikan dibawah naungan Kementerian Agama, serta menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Suyitno, M.Ag atas kehadiran dan berkenan menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh Pascasarjana IAIN Surakarta.
Sambutan Rektor IAIN Surakarta Prof. Dr. Mudofir, M.Pd sekaligus membuka acara dan menyampaikan materi terkait pengembangan kompetensi sumber daya manusia di lembaga pendidikan pada era 5.0. Rektor IAIN Surakarta pada paparannya menyampaikan pentingnya merespon perubahan yang begitu cepat, terutama perubahan dibidang industri digital yang dapat berpengaruh terhadap proses pelaksanaan pendidikan, kemudian Prof. Dr. Mudofir, M.Pd menekankan pentingnya kemampuan berfikir kritis, kreatif, komunikasi, dan kolaborasi agar siap dalam menghadapi setiap perubahan yang ada.
Dihadapan peserta yang sebagian besar dihadiri oleh guru dan kankemeng se-Solo Raya, Prof. Dr. Mudofir, M.Pd menyampaikan perlunya peningkatan kualitas pembelajaran melalui strategi dan metode-metode yang tepat, sehingga kualitas lulusan dapat bersaing di Era 5.0, peradaban yang hebat lahir dari hati yang bahagia, bukan hati yang keropos. Maka penting bagi guru dalam memberikan pembelajaran yang menyenangkan bagi peseta didik dan Human Development Indeks harus menjadi fokus bagi peningkatan kualitas pendidikan. Diakhir penyampaianya, Prof. Dr. Mudofir, M.Pd membuka secara resmi kegiatan Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Lembaga Pendidikan pada Era 5.0”.
Seminar Nasional Pendidikan yang diadakan oleh Pascasarjana IAIN Surakarta adalah salahsatu bentuk responsif terhadap perubahan yang ada dan IAIN Surakarta terus berupaya menjalin koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder dalam menyongsong dan menopang sebuah peradaban, imbuhnya.
Pada sesi selanjutnya pemaparan materi oleh Direktur PTKI Kementerian Agama RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag yang dipandu oleh moderator Prof. Dr. Giyoto, M.Hum. Prof. Dr. Suyitno, M.Ag menyampaikan materi beberapa hal, yaitu Pentingnya memahami tugas pokok dan fungsi sebagai seorang guru dan tidak memikirkan hal-hal lain yang bukan tugasnya agar fokus dan maksimal dalam melahirkan pembelajaran yang berkualitas, Literasi baru menghadapi era revolusi industri 5.0: agar lulusan bisa kompetitif, kurikulum perlu orientasi baru, tidak hanya cukup literasi lama (membaca, menulis, dan matematika) sebagai modal dasar untuk berkiprah di masyarakat, Literasi data: kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di dunia digital, Literasi teknologi: memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi, Literasi manusia: humanities, komunikasi, dan desain, 10 trend perubahan: shifting global demographics, expansion of education for all, national internationalisation strategies, distribution of national funding, multi-sector cooperation, educationa technology, demand for specific skills, brand and value, impact of english, and focus on student experience, Lembaga pendidikan harus banyak memberikan pratek sebagai terusan dari teori yang telah dipelajari, Grand design Pendidikan Tinggi Islam; (1) 2015-2019: penguatan kapasitas kelembagaan, (2) 2020-2024: mencapai daya saing nasional, (3) 2025-2029 mempunyai posisi dalam daya saing regional, (4) 2030-2034: menjadi refrensi dunia dalam studi islam, Tantangan pengembangan Pendidikan Tinggi Islam; (1) modernitas kelembagaan, (2) penciptaan lulusan berkualitas, (3) peningkatan mutu kelembagaan, dan (4) pengembangan pemikiran islam, Peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dalam meneguhkan ideologi kebangsaan: (1) membangun relasi islam dan negara secara harmonis, (2) menjadikan agama sebagai perekat dalam kohesi sosial, dan (3) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam sebagai instrumen institusionalisasi ideologi Pancasila, Guru sudah harus bisa berfikir out of the box di era disruption, Guru harus mampu memberikan komitmen terhadap organisasinya, baik komitmen normatif maupun komitmen afektif, Guru harus mencintai pekerjaannya dan mampu menjadi idola para murid atau peserta didik di madrasah, Penguatan pendidikan karakter harus menjadi perhatian khusus oleh madrasah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan, dan Kepercayaan publik terhadap madrasah menjadi tugas bersama. (nang)