LESINDO.COM – Di antara deretan gunung megah di Jawa Tengah, Gunung Sindoro berdiri gagah berdampingan dengan Gunung Sumbing. Dengan ketinggian 3.153 mdpl, gunung ini menjadi salah satu tujuan favorit para pendaki, terutama melalui Basecamp Kledung yang berada di Temanggung. Jalur ini dikenal sebagai rute klasik dengan panorama yang menawan sejak awal perjalanan.
Basecamp Kledung menjadi pintu gerbang utama sebelum pendaki memulai perjalanan. Suasana pedesaan yang ramah, udara sejuk, serta pemandangan Gunung Sumbing di depan mata memberi semangat tersendiri. Pendaki biasanya melakukan registrasi, beristirahat sejenak, atau sekadar menikmati hangatnya secangkir kopi hitam sebelum mendaki.
Perjalanan kanan kiri dimulai dengan melewati ladang sayur milik warga. Semakin naik, jalur mulai menanjak dengan trek tanah berbatu. Vegetasi hutan pinus dan semak belukar mendominasi perjalanan, menghadirkan suasana alami yang menenangkan. Di beberapa titik, pendaki disuguhi pemandangan spektakuler Gunung Sumbing yang seolah setia menemani dari kejauhan. Jalur Kledung memang cukup menantang karena dominasi tanjakan, namun panorama indah menjadi obat dari rasa lelah.

Sesampainya di puncak, hamparan awan dan pemandangan kota-kota di bawah kaki gunung menjadi suguhan luar biasa. Dari sini, Gunung Sumbing tampak berdiri anggun, sementara di sisi lain tampak Merapi, Merbabu, hingga Slamet pada cuaca cerah. Puncak Sindoro memiliki kawah luas dengan bebatuan hitam dan aroma belerang yang masih terasa. Suasana magis di atas ketinggian membuat setiap pendaki merasa kecil di hadapan alam raya.
Bagi banyak pendaki, Sindoro via Kledung bukan sekadar perjalanan menaklukkan puncak, tetapi juga ruang untuk menemukan arti kebersamaan, ketekunan, dan kerendahan hati. Jalur ini menorehkan cerita tentang tawa di pos pendakian, tentang langkah-langkah yang tertatih, hingga rasa haru saat melihat mentari terbit di puncak.
Gunung Sindoro via Basecamp Kledung adalah jalur klasik yang selalu menghadirkan kesan mendalam. Kombinasi tantangan, keindahan alam, dan keramahan masyarakat sekitar menjadikan perjalanan ke Sindoro lebih dari sekadar pendakian ia adalah pengalaman spiritual yang meninggalkan jejak abadi di hati setiap pendaki. Kemenangan setelah mendaki, rasa syukur atas keindahan ciptaan alam, sekaligus momen kontemplasi di ketinggian. Latar belakang gunung yang megah serta awan yang menyelimuti lerengnya menambah kesan dramatis, seolah menunjukkan bahwa perjalanan mendaki bukan hanya tentang fisik, tetapi juga perjalanan batin menuju kedalaman diri.(mac)