LESINDO.COM-Menjadi guru adalah sebuah pilihan profesi yang sangat mulia menjadikan anak-anak didik memiliki ilmu, seiring waktu karena perubahan jaman pendidikan sekarang mengalami perubahan dan lompatan yang sangat jauh, terlebih dalam masa pandemi ini. Pendidikan yang selama ini dilakukan dengan cara tatap muka beberapa tahun jika menengok ke belakang guru dan murid mau tidak mau pembelajaran dilakukan secara daring. Dan ini menjadikan dunia pendidikan sedikit banyak mengalami gagap teknologi karena belajar tidak seperti biasanya dan dipaksakan dengan cara online. Banyak orang tua juga tidak siap dengan perubahan secara mendadak, karena belajar anak dilakukan di rumah dan kebanyakan orang tua murid tidak cukup mampu dalam pendampingan anaknya sendiri dalam pembelajaran secara daring, karena orang tua sendiri harus berbagi dengan pekerjaan baik di rumah maupun di luar rumah.
In House Training (IHT) yang diselenggarakan oleh SMK Pelayaran Kartasura di Hotel Solo Paragan, Selasa 1 Februari 2022. IHT dilakukan dalam rangka menyikapi kondisi 2 tahun terakhir ini, pendidikan sedikit banyak mengalami lost generation. “Terimakasih atas kehadiran bapak ibu guru dan karyawan pada acara IHT ini, seharusnya tanggal merah hari libur digunakan untuk berkumpul dengan keluarga, namun bapak/ibu masih bisa menyempatkan diri untuk hadir dalam rangka up grading IHT”, papar Bambang, SE, M.Pd kepala sekolah SMK Pelayaran Kartasura dalam sambutan sebelum acara inti di mulai.
Kegiatan IHT biasanya dilaksanakan setahun sekali untuk meningkatkan kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan, meningkatkan kompetensi guru, kedisiplinan, serta memiliki nilai karakter yang baik. Menjadi guru bahagia dalam mengajar anak anak sangat diperlukan agar anak anak merasa nyaman belajar di dalam kelas. Menjadi guru kreatif membuat pelajaran lebih menarik dan mampu meningkatkan kemampuan anak dalam menerima pelajaran yang diberikan bapak ibu guru.
Dalam kesempatan tersebut Iwan Setiwan, Ph.D selaku CEO Manusia Tanpa Batas mengatakan, dua hal yang membuat kita berbeda yaitu kuat bertahan dalam segala kondisi dan kuat berbuat maksimal atas kesempatan melakukan manfaat. Menurut Iwan yang juga dalam naungan PT. Indonesia Training Consultan kalau tidak ada pandemi guru secara umum tidak akan pernah belajar online, tidak akan pernah belajar google class room dan sebagainya, karena belajar ini dikondisikan karena keadaan. “Guru harus kreatif, guru selalu up grade untuk merubah dan selalu mengikuti perkembangan jaman, kalau tidak guru akan semakin tertinggal karena loncatan teknologi. Guru harus memiliki 1001 cerita, guru harus keren punya is braging, pengalaman harus luas”, papar ketua PILAR Iwan Setiawan, Ph.D.
Lebih lanjut Iwan mengatakan braging memberikan penguatan tidak hanya pada guru tetapi juga pada murid, karena dengan braging bagian dari penguatan potensi, untuk menjadi guru bahagia jalani saja yang ada mudah dan baru tentukan targetnya. Menjadi guru jangan semata-mata berfikir tentang materi, tetapi berbuatlah yang terbaik materi akan datang dengan sendirinya. (mac)