spot_img
BerandaHumanioraMenjadi Cahaya di Ruang Kelas, Menyalakan Api Inovasi di Sekolah

Menjadi Cahaya di Ruang Kelas, Menyalakan Api Inovasi di Sekolah

Lebih dari dua puluh tahun mengabdi di dunia pendidikan, Sri Rahayu meniti perjalanan dari guru hingga menjadi kepala sekolah. Sejak memimpin SDN Makamhaji 05 (2018–2022), lalu melanjutkan kiprahnya di SDN Pucangan 04 (2022–sekarang), ia tak sekadar menjalankan administrasi, tapi menanamkan budaya baru: budaya kerja yang hidup, penuh makna, dan menumbuhkan semangat kolektif.

LESINDO.COM – Di sebuah ruang kerja sederhana di SDN Pucangan 04, Kartasura, aroma semangat seolah mengisi udara setiap paginya. Di balik meja yang tertata rapi, seorang perempuan dengan senyum teduh dan tatapan penuh keyakinan memulai hari dengan doa dan rencana: Dra. Sri Rahayu, M.Pd., sosok kepala sekolah yang tak pernah berhenti belajar dan menggerakkan perubahan.

Lahir di Wonogiri, 2 November 1966, Sri Rahayu yang  tumbuh dalam nilai-nilai ketekunan dan keikhlasan. Dua hal itulah yang kelak membentuk karakter kepemimpinannya—visioner, partisipatif, dan humanis. “Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi ruang untuk menumbuhkan nilai,” ujarnya suatu kali dalam perbincangan hangat bersama para guru.


Sri Rahayu bukan hanya sebagai kepala sekolah, tetapi juga sebagai pendidik para pemimpin — yang senantiasa menebar inspirasi, membimbing dengan pengalaman, dan menanamkan nilai bahwa pendidikan sejati dimulai dari pemimpin yang mau terus belajar. (mac)

Lebih dari dua puluh tahun mengabdi di dunia pendidikan, Sri Rahayu meniti perjalanan dari guru hingga menjadi kepala sekolah. Sejak memimpin SDN Makamhaji 05 (2018–2022), lalu melanjutkan kiprahnya di SDN Pucangan 04 (2022–sekarang), ia tak sekadar menjalankan administrasi, tapi menanamkan budaya baru: budaya kerja yang hidup, penuh makna, dan menumbuhkan semangat kolektif.

Di bawah kepemimpinannya, lahirlah program unggulan “Sekolah Berbasis Digital Bergerak Menuju Prestasi”. Sebuah gerakan transformasi pendidikan yang memadukan teknologi dan karakter. Di samping itu, ia juga menggagas BUKER KITABudaya Kerja Kreatif, Inovatif, Integritas Tinggi, Tanpa Pamrih, dan Aktif Kreatif—sebuah ruh yang kini menjiwai seluruh aktivitas warga sekolah.

Sebagai Instruktur Nasional Kurikulum 2013 dan Fasilitator Guru Penggerak, Sri Rahayu dikenal tak hanya di lingkup sekolahnya. Ia aktif menjadi penggerak komunitas belajar, mendorong guru untuk berani berinovasi, serta menanamkan kesadaran bahwa mendidik adalah panggilan jiwa, bukan sekadar profesi. Tahun 2024, perannya semakin meluas ketika dipercaya sebagai Pengajar Praktik Program Pembelajaran Mandiri (PM)—bukti bahwa kiprahnya di dunia pendidikan terus bergaung.

Berbagai penghargaan telah diraihnya, mulai dari Juara 1 Guru Berprestasi Tingkat Kecamatan, Juara 4 Guru Berprestasi  Tingkat Kabupaten (2011) hingga Kepala Sekolah Berprestasi Juara 1 (2021). Namun, baginya penghargaan terbesar bukanlah piala atau sertifikat, melainkan senyum bahagia siswa yang berhasil menemukan jati dirinya.

Filosofi kepemimpinan Sri Rahayu berpijak pada keyakinan bahwa setiap warga sekolah adalah bagian dari keluarga besar yang harus tumbuh bersama. Ia melibatkan guru, siswa, orang tua, hingga dunia usaha dan industri (DUDI) dalam setiap pengambilan keputusan. Baginya, kolaborasi adalah jantung dari kemajuan.

Kini, di bawah bimbingan dan keteladanan seorang perempuan yang lembut namun tegas ini, SDN Pucangan 04 terus melangkah menjadi sekolah yang bukan hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter. Ia memimpin dengan hati, membangun dengan visi, dan menggerakkan dengan cinta—menjadi bukti bahwa pendidikan sejati tak hanya membentuk kepala yang cerdas, tetapi juga hati yang bijak. “Saya percaya, setiap anak memiliki cahaya. Tugas kita sebagai pendidik adalah memastikan cahaya itu tidak padam.” Katanya mengakhiri pembicaraanya dengan Lesindo. (mac)

 

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments