spot_img
BerandaJelajahjelajahMenanamkan Kemandirian dan Spirit Ibadah Sejak Dini: Outing Class Wisata Edukasi Qolbu...

Menanamkan Kemandirian dan Spirit Ibadah Sejak Dini: Outing Class Wisata Edukasi Qolbu SD Islam Al Hilal

Bagi anak-anak sekolah dasar, manasik haji bukan sekadar latihan ritual, melainkan pengalaman spiritual dan pendidikan karakter yang hidup. Mereka belajar tentang kesabaran saat tawaf, ketertiban ketika sa’i, dan keikhlasan saat wukuf di Arafah. Di setiap langkah, guru membimbing mereka bukan hanya dengan penjelasan, tetapi dengan teladan — bagaimana ibadah haji mengajarkan nilai disiplin, empati, dan pengorbanan.

LESINDO.COM – Langit Boyolali siang itu tampak cerah, dihiasi gumpalan awan putih yang seolah ikut menyaksikan keceriaan ratusan siswa berpakaian baju muslim. Mereka berbaris rapi di depan replika Kakbah, menengadahkan tangan, dan melafalkan talbiyah dengan suara lantang namun lembut.
“Innalhamda, wan-ni’mata, laka wal mulk…” — gema suara anak-anak itu melambung di udara, menggetarkan siapa pun yang mendengarnya.

Pada Rabu, 29 Oktober 2025, SD Islam Al Hilal Kartasura menggelar kegiatan Outing Class Wisata Edukasi Qolbu di Boyolali dengan tema “Menanamkan Kemandirian melalui Latihan Manasik Haji.” Kegiatan ini diikuti oleh 299 siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, didampingi oleh para guru, karyawan, serta dukungan hangat dari komite dan orang tua wali murid.

Bagi anak-anak sekolah dasar, manasik haji bukan sekadar latihan ritual, melainkan pengalaman spiritual dan pendidikan karakter yang hidup. Mereka belajar tentang kesabaran saat tawaf, ketertiban ketika sa’i, dan keikhlasan saat wukuf di Arafah.
Di setiap langkah, guru membimbing mereka bukan hanya dengan penjelasan, tetapi dengan teladan — bagaimana ibadah haji mengajarkan nilai disiplin, empati, dan pengorbanan.

“Kami ingin anak-anak belajar bahwa ibadah bukan hanya urusan doa, tapi juga latihan jiwa — tentang tanggung jawab, kebersamaan, dan menghargai proses,” ujar Dyah Widhiarsi, S.Pd. SD., M.Pd selaku kepala sekolah.

Sebelum berangkat menuju lokasi kegiatan, siswa, guru, karyawan, serta orang tua dan komite sekolah terlebih dahulu menggelar acara seremonial sederhana namun penuh makna. Doa bersama dipanjatkan dengan khidmat, memohon agar perjalanan outing class berjalan lancar — berangkat dan pulang dalam keadaan selamat. (mac)

Suasana kegiatan terasa penuh semangat. Anak-anak berlatih mengenakan kain ihram, belajar doa-doa, serta mengikuti alur ibadah haji secara tertib. Di sela kegiatan, mereka juga berdiskusi ringan, tertawa bersama, namun tetap menjaga suasana khidmat. Orang tua yang turut hadir pun tampak bangga melihat anak-anak mereka mulai memahami makna perjalanan spiritual yang menjadi rukun Islam kelima.

Bagi SD Islam Al Hilal, kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan karakter Islami dan kemandirian siswa. Melalui pengalaman langsung seperti ini, nilai-nilai pendidikan tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi tertanam dalam hati. Anak-anak belajar bahwa menjadi mandiri bukan berarti berjalan sendiri, melainkan mampu bertanggung jawab atas dirinya dengan niat yang lurus.

Menjelang siang, seluruh peserta berkumpul di halaman untuk foto bersama. Raut wajah mereka ceria, penuh rasa bangga karena telah “menyelesaikan” ibadah mini mereka dengan lancar. Di balik senyum itu, tersimpan benih nilai yang kelak tumbuh menjadi karakter tangguh dan berakhlak mulia.

Karena sejatinya, pendidikan yang baik bukan hanya mengasah kecerdasan, tapi juga menuntun hati untuk mengenal Tuhan — sejak usia yang paling muda. (mac)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments