LESINDO.COM – Tangga megah di depan salah satu gedung kampus Universitas Gajayana (UNIGA) Malang pada akhirnya menjadi saksi tumpah ruahnya keceriaan. Ratusan alumni dari berbagai jurusan, mulai dari Fakultas Ekonomi (Akuntansi, Manajemen, Perbankan), Sastra Inggris hingga MIPA (Statistiska, Informartika), berkumpul dalam sebuah momentum bersejarah: Reuni 30 Tahun.
Tiga dekade bukan waktu singkat. Namun, tawa dan canda yang terdengar pagi itu seolah membawa mereka kembali ke masa-masa kuliah penuh semangat. Mengenakan seragam kaos bernuansa biru tua dengan lambang alumni, mereka saling berpelukan, bersalaman, dan tak henti mengabadikan momen kebersamaan. Beberapa membawa bunga, sebagian lain dengan penuh semangat melambaikan tangan ke kamera saat sesi pemotretan pertanda betapa hangatnya ikatan persaudaraan yang tak lekang oleh waktu. “Rasanya seperti pulang ke rumah sendiri. Semua kenangan kembali hadir, dari ruang kuliah, perpustakaan, sampai momen kebersamaan yang tak terlupakan,” ujar salah seorang alumni dengan mata berbinar.

“Masih samar-samar terdengar panggilan kaya di terminal untuk masuk ruang kelas, saat nonggkrong di depan gedung utama menunggu pembagian kelas,” kata Novi asal Pasuruan mengingat kembali masa-masa kuliah. Acara reuni ini tidak hanya menjadi ajang temu kangen, tetapi juga sarana memperkuat jejaring alumni yang kini telah berkiprah di berbagai bidang. Ada yang sukses di dunia perbankan, menjadi akademisi, wirausaha, mengbadi menjadi aparatur sipil negara hingga profesional di berbagai sektor.
Dalam reuni ini, terselip pula ruang refleksi. Para alumni tak sekadar bersua dan bercengkerama, tetapi juga menengok kembali jejak perjalanan hidup masing-masing sejak meninggalkan bangku kuliah. Ada kisah tentang masa-masa penuh perjuangan, saat-saat sulit menapaki jalan yang tak selalu mulus, hingga akhirnya sampai pada titik pencapaian yang dahulu hanya berupa angan dan cita-cita. Refleksi itu menghadirkan rasa syukur, sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap langkah yang telah ditempuh adalah bagian berharga dari perjalanan panjang kehidupan.
Tiga puluh tahun mungkin waktu yang lama, namun semangat kebersamaan yang terpancar di aula UNIGA hari itu membuktikan bahwa persahabatan sejati tidak lekang oleh waktu. Reuni akbar bukanlah akhir, melainkan awal untuk terus merajut kebersamaan menuju masa depan yang lebih bermakna. Lebih dari sekadar nostalgia, reuni ini menjadi bukti nyata bahwa UNIGA bukan hanya mencetak sarjana, tetapi juga membangun keluarga besar yang terus terhubung lintas generasi.
Di balik senyum, pelukan, dan cerita yang dibagikan, ada rasa syukur yang dalam: bahwa perjalanan panjang 30 tahun ini telah mempererat tali persaudaraan sekaligus menguatkan kebanggaan sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Gajayana Malang. (mac)