spot_img
BerandaBudayaKartasura Berdentang dalam Budaya: Harmoni Warga di Ulang Tahun ke-345

Kartasura Berdentang dalam Budaya: Harmoni Warga di Ulang Tahun ke-345

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang turut membuka acara menegaskan bahwa kirab budaya bukan sekadar hiburan, melainkan wujud pelestarian jati diri.

LESINDO.COM – Ribuan warga Kartasura tumpah ruah di sepanjang Jalan Slamet Riyadi hingga Alun-alun Kartasura, Minggu (12/10/2025). Sejak pagi, udara cerah menjadi saksi semangat warga yang telah memadati rute kirab sejak pukul 07.00 WIB. Mereka datang bukan sekadar menonton, tetapi turut merayakan napas sejarah dalam Kirab Budaya HUT ke-345 Kartasura.

Menjelang kirab, petugas Damkar menyiram jalan sepanjang rute agar permukaannya sejuk dan nyaman dilalui. Kirab budaya yang menempuh jarak kurang lebih antara 2.5 – 3 km, Iring-iringan dibuka dengan arak-arakan para relawan mobil ambulans yang meraungkan sirene—suara yang seolah membangunkan semangat pagi kota tua ini. Disusul  dengan paskibraka, pasukan keraton Kasunan Hadiningrat. Di belakangnya, beberapa instansi sekolah TK, SD, SMP ikut menyemarakan, kemudian ada gunungan hasil bumi dari 12 kelurahan diusung dengan khidmat, disusul parade kesenian reog, drumband pelajar, hingga barisan peserta berkostum adat penuh warna.

Parade pakaian adat dari berbagai daerah Nusantara, menambah semarak suasana dengan warna-warni busana tradisional yang berkilau di bawah sinar matahari pagi. (mac)

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, yang turut membuka acara menegaskan bahwa kirab budaya bukan sekadar hiburan, melainkan wujud pelestarian jati diri.

“Kirab budaya adalah cermin semangat gotong royong dan kebanggaan menjadi warga Kartasura. Kita merayakan sejarah panjang dengan cara yang bermartabat dan menggembirakan,” ujarnya.

Tak hanya warga lokal, kirab juga menarik perhatian wisatawan dari Solo, Boyolali, hingga Klaten. Bertepatan dengan pelaksanaan Car Free Day, suasana menjadi semakin semarak. Pedagang kaki lima dan pelaku UMKM di sekitar alun-alun pun tersenyum lega—omzet mereka naik hingga dua kali lipat selama acara berlangsung.

Puncak kirab tersaji di pelataran alun-alun dengan penampilan 345 Penari Kartasura Bangkit. Ratusan pelajar, komunitas tari, dan sanggar seni menari bersama dalam harmoni gamelan dan lagu daerah. Warna-warni busana tradisional berkilau di bawah matahari pagi, menciptakan suasana magis yang menyatukan warga dalam kebersamaan.

“Semoga generasi muda semakin mencintai tradisi—bukan hanya sebagai penonton, tapi ikut menjaga dan melestarikannya,” tutur Tiwik Lestari, salah satu peserta kirab.

Perayaan ditutup dengan doa bersama dan pelepasan balon merah-putih ke langit Kartasura—simbol harapan agar kota ini terus tumbuh maju tanpa melupakan akar sejarah dan budaya yang membesarkannya. (Cha)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments