spot_img
BerandaJelajahKalitalang Di Balik Luka Merapi Tumbuh Sebuah Harapan

Kalitalang Di Balik Luka Merapi Tumbuh Sebuah Harapan

Saat cuaca cerah, Kalitalang benar-benar mempesona. Pemandangan Gunung Merapi menjadi latar yang menakjubkan untuk berfoto, menjadikannya ikon dan daya tarik utama kawasan ini. Bukan hanya keindahan pemandangan, Kalitalang juga menyimpan kisah tentang ketangguhan masyarakat lereng Merapi.

LESINDO.COM – Kalitalang, sebuah destinasi wisata alam di Kabupaten Klaten, kini menjadi magnet bagi wisatawan yang ingin merasakan keteduhan lereng Merapi sekaligus menikmati panorama yang memukau. Terletak di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, tempat ini menawarkan suasana khas pegunungan dengan udara segar, hamparan hijau, serta lanskap Gunung Merapi yang menjulang gagah di depan mata.

Kalitalang berada di ketinggian sekitar 1.120 meter di atas permukaan laut, dengan puncak Gunung Merapi yang gagah berdiri hanya sekitar 4,5 kilometer jauhnya. Dari sini, lanskap Merapi tampak begitu megah, sementara udara sejuk perlahan merambat menyelimuti kawasan ini. Area Kalitalang juga dilengkapi dengan camping ground, beberapa kamar mandi, serta pendopo yang dapat digunakan untuk kegiatan bersama. Sebelum memasuki area utama, pengunjung akan disambut deretan warung-warung kecil yang menjajakan mi instan, gorengan, kopi, dan teh panas—teman sempurna untuk menikmati suasana dingin pegunungan.

Saat cuaca cerah, Kalitalang benar-benar mempesona. Pemandangan Gunung Merapi menjadi latar yang menakjubkan untuk berfoto, menjadikannya ikon dan daya tarik utama kawasan ini. Bukan hanya keindahan pemandangan, Kalitalang juga menyimpan kisah tentang ketangguhan masyarakat lereng Merapi. Kawasan ini dulunya sempat porak poranda akibat erupsi, namun kini disulap menjadi ruang wisata edukatif dan rekreatif. Dari gardu pandang, pengunjung bisa menyaksikan jejak aliran lahar, sembari belajar tentang mitigasi bencana.

Di latar belakang tampak papan kayu besar bertuliskan “Kalitalang Ecotourism Park” yang menjadi ikon penyambut bagi para pengunjung. Dinding batu kali yang tersusun rapi di bawah papan menambah kesan alami khas daerah pegunungan. (mac)

Slamet (54), seorang warga yang membuka warung kecil di sekitar Kalitalang, bercerita: “Dulu tempat ini penuh abu, semua rata. Tapi pelan-pelan kami bangun lagi. Sekarang malah jadi tempat orang luar datang. Ada yang hanya lihat pemandangan, ada juga yang tanya soal erupsi. Buat kami, ini berkah baru.”

Bagi anak-anak muda, Kalitalang bukan sekadar ruang wisata, melainkan juga ruang ekspresi. Sugeng, seorang pelajar SMA yang sering datang bersama teman-temannya, mengaku Kalitalang menjadi tempat favorit untuk mencari inspirasi. “Kalau lihat Merapi dari sini, rasanya kayak diingatkan kalau hidup itu kuat. Gunung ini marah, tapi juga memberi kami tanah yang subur,” ujarnya.

Di akhir pekan, kawasan ini dipenuhi keluarga yang ingin berlibur sederhana: menyeduh kopi, membuka bekal nasi bungkus, atau sekadar duduk di gardu pandang menikmati hembusan angin. Suasana hangat itu menghadirkan kesan bahwa Kalitalang bukan hanya destinasi wisata, melainkan ruang perjumpaan manusia dengan alam, dan ruang pembelajaran tentang arti ketabahan. Kalitalang adalah contoh nyata bagaimana luka bisa bertransformasi menjadi kekuatan, bagaimana bekas bencana bisa lahir kembali menjadi ruang harapan. (Fai)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments