spot_img
BerandaJelajahJolotundo, Harmoni Alam dan Petualangan Modern

Jolotundo, Harmoni Alam dan Petualangan Modern

Legenda Lokal Nganjuk Masyarakat sekitar percaya bahwa Jolotundo dulunya adalah tempat peristirahatan dan sumber air bagi para leluhur atau tokoh kerajaan yang melintasi daerah tersebut. Ada cerita bahwa kawasan ini menjadi tempat singgah para prajurit sebelum melakukan perjalanan jauh ke arah barat (Pajajaran) atau timur (Majapahit).

LESINDO.COM-Asal Usul Jolotundo di Nganjuk, Jawa Timur Nama dari Bahasa Jawa Kuno Jolo berarti “di depan” atau “awal” Tundo berarti “tanda” atau “sumur/kolam”. Jadi Jolotundo dapat dimaknai sebagai “tanda awal berupa sumber air”. Kaitannya dengan Petirtaan dan Sumber Air Di beberapa daerah Jawa, nama Jolotundo sering terkait dengan sumber air suci atau petirtaan peninggalan zaman Hindu-Buddha. Air di tempat ini dipercaya memiliki nilai spiritual atau kesucian. Legenda Lokal Nganjuk Masyarakat sekitar percaya bahwa Jolotundo dulunya adalah tempat peristirahatan dan sumber air bagi para leluhur atau tokoh kerajaan yang melintasi daerah tersebut. Ada cerita bahwa kawasan ini menjadi tempat singgah para prajurit sebelum melakukan perjalanan jauh ke arah barat (Pajajaran) atau timur (Majapahit).

Sekarang lebih dikenal sebagai Bumi Perkemahan Jolotundo, digunakan untuk kegiatan kepramukaan, wisata alam, dan edukasi sejarah. Lokasinya menawarkan suasana hutan yang sejuk, sumber air, dan panorama perbukitan. Terletak di Dusun Plakat, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jolotundo Edupark & Glamping berada di kaki Gunung Ngliman (Wilis), dekat Air Terjun Roro Kuning. Wisata ini mengusung konsep glamping dan edupark yang menyatu dengan alam dikelilingi hutan pinus dan aliran sungai yang sejuk dan jernih.

Camping/glamping di tengah alam pegunungan yang hijau sejuk area camping ini dibangun di atas bebatuan besar dan ditopang dinding penahan dari susunan batu kali, memberikan kesan alami. (mac)

Suasana alami dan sejuk, hutan pinus yang rindang dan gemercik air sungai menciptakan suasana menenangkan. Glamping korea dengan fasilitas lengkap seperti kasur, cooking set, dan area Santai. Deluxe Camp premium dengan AC dan kamar mandi dalam. Pinus & river camping, serta camping ground paling terjangkau, lengkap dengan tenda di tepi sungai dan fasilitas dasar  Spot foto Instagramable, salah satu ikon adalah jembatan gantung di atas sungai yang menyala indah di malam hari. Fasilitas edukasi & rekreasi, tersedia area edupark, outbound, mini-zoo (penyusuan rusa), gazebo, ATV, dan kafe outdoor.

Kemungkinan Jolotundo di Nganjuk mulai dikenal secara umum sejak era pengembangan wisata perkemahan dan pramuka di Jawa Timur, sekitar tahun 1980-an hingga 1990-an, ketika banyak daerah mendirikan Bumi Perkemahan sebagai sarana pendidikan alam. Namun, jika dikaitkan dengan nilai historis nama Jolotundo (sebagai sumber air suci atau petirtaan), maka sudah dikenal sejak masa kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur (sekitar abad IX–XIV M), meski tanpa bukti kuat berupa candi atau arca seperti di Jolotundo Mojokerto. Masa Kerajaan nama Jolotundo mungkin merujuk pada sumber air penting yang digunakan masyarakat kuno. Era Modern (1980–1990-an), kawasan dibuka sebagai Bumi Perkemahan Jolotundo, diperkenalkan melalui egiatan Pramuka, wisata edukasi, dan acara kemah besar. Era Digital (2010-an ke atas), mulai muncul di media sosial sebagai destinasi wisata alam di Nganjuk. (Rona)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments