LESINDO.COM – Keberadaan Posko Erupsi Merapi yang berada di Kecamatan Selo semenjak Merapi mengalami beberapa kali bergejolak masih selalu di jaga beberapa komunitas relawan diantara GSR (Gema Solidaritas Relawan) Solo Raya, Barameru, TSD (Team Siaga Desa), Banser. “Giat GSR berada di posko erupsi Merapi sejak 12 November 2020, meski kondisi Merapi sudah dalam keadaan tenang kembali tetapi gunung yang memiliki potensi meletus tidak bisa di prediksi, selama belum ada perintah untuk status Merapi kondisi aman posko ini akan tetap di jaga oleh para relawan”, kata Suparno (38) atau lebih akrab disapa dengan mas Gondrong selaku ketua DPC GSR Boyolali.
Posisi Posko pantauan erupsi gunung Merapi berada diketinggian 1200-1500 mdpl di Kecamatan Selo Boyolali dengan suhu 270 C, terlebih cuaca penghujan udara semakin dingin. Para relawan tetap siaga sewaktu-waktu status Merapi naik level. Di Posko ada 8 personil relawan GSR dan beberapa relawan lainya berjaga terkadang bergantian karena pekerjaan. “DPC GSR Boyolali berjaga di posko setiap hari Rabu, relawan GSR akan tetap solid dalam melaksanakan tugas kemanusiaan”, kata Mbah Jenggot (Ngatun) relawan usia 50 tahun yang tetap semangat.
Sementara di posko yang berada dilingkungan kantor Kecamatan Selo nampak terlihat beberapa perlengkapan pendukung untuk persiapan jika gunung Merapi benar-benar meletus diantara tenda panjang dari PMI (Palang Merah Indonesia) ada 1 unit alat berat bulldozer, dan 1 unit mobil tangki air. Posisi wilayah Kecamatan Selo dengan puncak Merapi hanya berjarak sekitar 4 km meski tidak berdampak terlalu berat seperti wilayah lain, karena letak wilayah di Kecamatan Selo berada di punggung gunung Merapi tetapi tetap berjaga-jaga untuk pengungsian bagi warga.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPP GSR Abdul Hamid Rahakbaw dan Joko Purwanto selaku Sekjen turun lapangan untuk memantau langsung keberadaan GSR DPC Boyolali di posko pantauan erupsi Merapi di Kecamatan Selo. “Meski GSR terbilang wadah komunitas relawan baru namun kita harus memiliki semangat juang yang tinggi, dan GSR juga belum memiliki armada pendukung tetapi suatu saat itu bisa kita bisa miliki, siapa tahu ada yang mau menyumbang mobil rescue demi kelancaran kegiatan kemanusiaan GSR”, kata Ketua DPP GSR memberikan dukungan penuh giat relawan.
Sebelumnya beberapa waktu yang lalu GSR DPC Kabupaten Karanganyar juga melakukan giat dalam kemanusiaan saat Tawangmangu mengalami banjir. “DPC Karanganyar ngedrop 4 tangki air bersih dibeberapa titik untuk membantu warga yang terdampak bencana banjir”, imbuhnya mengakhiri pembicaraan dengan Lesindo. (mac)