LESINDO.COM – Di sebuah aula yang disulap menjadi ruang donor, deretan guru berbaring di atas bed portable sambil menggenggam keyakinan sederhana: bahwa setetes darah mereka bisa menjadi hidup bagi orang lain. Pada peringatan HUT ke-80 PGRI, Senin (24/11), enam puluh guru di Kartasura datang bukan sekadar menjalankan kewajiban profesi, melainkan menghadirkan kepedulian yang lahir dari hati.

Ketua PGRI Cabang Kartasura, Margono Santoso, S.Pd, selaku penanggung jawab kegiatan, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya program donor darah tahunan tersebut. “Semoga kegiatan ini diridai Allah SWT. Dengan semangat guru bermutu ‘Indonesia Maju Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas’, kami berharap PGRI Cabang Kartasura tetap bersatu dan kompak. Insyaallah Sukoharjo Juara,” ujar Margono yang juga Kepala SDN Kertonatan 01 Kartasura.
Pendaftaran kegiatan dilakukan secara online sejak jauh-jauh hari untuk mengantisipasi membludaknya peserta. Dari 66 pendaftar, PMI hanya menyediakan 60 kantong darah, sehingga kelebihan pendaftar disiapkan sebagai cadangan apabila ada peserta yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan.
Aula Kormin disulap menjadi ruang donor dengan empat bed portable. Sebelum donor dilakukan, seluruh peserta wajib menjalani pemeriksaan kesehatan awal, meliputi pengecekan tensi, kondisi fisik, dan pengambilan sampel darah. Menurut petugas PMI, pengambilan sampel darah dilakukan untuk memastikan golongan darah serta mengukur kadar hemoglobin (Hb) pendonor, meskipun peserta merupakan pendonor rutin. Prosedur ini merupakan standar tetap demi menjamin keamanan pendonor dan kelayakan darah.

Pemeriksaan kadar Hb bertujuan memastikan pendonor tidak mengalami anemia. Standar minimal Hb ditetapkan sekitar 13 g/dL untuk laki-laki dan 12,5 g/dL untuk perempuan. Peserta yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan tidak diperkenankan melanjutkan proses donor.
Salah satu pendonor, Ciptawan Adi, mengaku rutin mengikuti donor darah setiap peringatan HUT PGRI. “Saya selalu ikut donor karena banyak manfaatnya. Selain bisa cek kesehatan secara rutin, kita bisa mengetahui kondisi tubuh. Sekarang ini banyak orang kena tekanan darah tinggi tanpa sadar. Kalau tidak rutin kontrol, bisa-bisa langsung stroke. Setelah donor tubuh juga terasa lebih ringan karena ada regenerasi darah,” ujar guru olahraga tersebut.
Kegiatan berlangsung lancar dan diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan stok darah di PMI Sukoharjo. (mac)

