spot_img
BerandaJelajahjelajahBebek Gongso Nyakmid: Aroma Dapur Kampung yang Menggugah

Bebek Gongso Nyakmid: Aroma Dapur Kampung yang Menggugah

Kesederhanaan penyajian dalam keranjang bambu menghadirkan keakraban yang susah ditiru. Ada suasana seperti makan di serambi rumah, ditemani angin kampung yang lembut, pelan-pelan membawa aroma gongso yang gurih dan harum.

LESINDO.COM – Di atas selembar pincuk kertas cokelat, seporsi Bebek Gongso Nyakmid tersaji tanpa banyak basa-basi. Sederhana, namun aromanya langsung menyapa seperti salam hangat dari dapur kampung. Potongan bebek yang digongso—ditumis perlahan bersama bumbu kecokelatan, irisan cabai merah–hijau, serta taburan kacang tanah—menjadi pusat perhatian. Tekstur dagingnya tampak empuk, bumbunya melekat pekat, seolah menyimpan cerita tentang api kecil, kesabaran, dan tangan yang terbiasa memasak dengan perasaan.

Di sampingnya, nasi putih pulen berdiri rapi, ditemani lalapan segar: daun kemangi yang harum, potongan timun yang mendinginkan lidah, serta sawi putih rebus yang menambah keseimbangan. Sebuah wadah mungil berisi sambal berwarna jingga—dengan potongan cabai dan biji-bijiannya yang masih tampak—menjadi penanda bahwa pedas di sini bukan main-main, namun tetap menggoda untuk dicicip pelan-pelan.

Kesederhanaan penyajian dalam keranjang bambu menghadirkan keakraban yang susah ditiru. Ada suasana seperti makan di serambi rumah, ditemani angin kampung yang lembut, pelan-pelan membawa aroma gongso yang gurih dan harum.

Di balik hiruk kecil warung itu, bebek gongso tampil sebagai tokoh utama—bukan sekadar bebek pedas manis. Ada karakter kuat yang melekat pada setiap suapannya. Daging bebek yang empuk, digongso perlahan hingga bumbunya meresap, membawa rasa yang “ngangeni”—rasa yang dekat dan jujur, seperti masakan rumah yang menemukan kembali bentuk terbaiknya di sebuah sudut kampung. Di Nyakmid, rasa tidak pernah berbohong. Ia tumbuh dari kesederhanaan, namun pulang membawa kenangan. (mac)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments