spot_img
BerandaJelajahApi Unggun di Tawangmangu: Menempa Kepemimpinan Taruna Muda SMK Pelayaran

Api Unggun di Tawangmangu: Menempa Kepemimpinan Taruna Muda SMK Pelayaran

LDK bagi Taruna Muda ini bukan sekadar pelajaran organisasi. Ia adalah cara sekolah memberi “kawah candradimuka” bagi peserta didiknya—tempat karakter, mental, dan rasa tanggung jawab diuji.

LESINDO.COM – Di lereng perbukitan Ngargoyoso yang basah oleh gerimis, barisan tenda setengah permanen berdiri rapi di Bumi Perkemahan Al Amin. Udara Tawangmangu yang dingin mengalir masuk di sela-sela pepohonan, menyambut 67 Taruna kelas X SMK Pelayaran yang tengah memulai perjalanan baru: menjadi calon pemimpin bagi almamaternya.

Hari Jumat sampai Sabtu, 14–15 November 2025, sekolah menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)—sebuah ritus tahunan yang tak sekadar agenda sekolah, melainkan proses penempaan karakter. Malam pertama dibuka dengan pelatihan manajemen dan kepemimpinan, dilanjutkan pencarian jejak di gelapnya hutan kecil sekitar perkemahan, hingga renungan malam yang membuat para Taruna duduk lebih dalam mengenali dirinya sendiri.


Menjelang malam, kegiatan berlanjut dengan api unggun yang menjadi pusat perhatian seluruh peserta. Kobaran api yang menari di tengah lingkaran membawa suasana hangat dan khidmat. Dari sinilah rangkaian pentas seni. (mac)

Di antara dingin dan padatnya jadwal, ada sedikit kelegaan tahun ini. Kepala SMK Pelayaran, Benih Toto Laksono, S.Pd, mengatakan bahwa kondisi tempat menginap para peserta lebih baik dibanding sebelumnya.

“Karena cuaca hujan, anak-anak kita tempatkan di tenda setengah permanen dengan alas papan dan atap galvalum. Lebih nyaman, dan kesehatan mereka bisa terjaga,” ujarnya.
“Kalau anak-anak sehat, kegiatan bisa mereka ikuti dengan maksimal.”

Seperti lazimnya kegiatan luar ruang, waktu istirahat jelas berkurang. Namun justru dari situlah pelajaran lain muncul: bagaimana seorang calon pemimpin melatih diri mengatur energi dan prioritas.

“LDK ini menjadi momentum untuk memilih dan menyiapkan pengganti Staf Batalyon, semacam OSIS di SMA,” tutur Fitrinanika Nurul, S.Pd, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan.

“Kelas XII sebentar lagi fokus ke ujian, dan estafet kepemimpinan harus berjalan.”

Setelah upacara pembukaan, para peserta berfoto bersama para senior dan pembina pramuka, sebagai simbol kekompakan sekaligus penguatan nilai kebersamaan antargenerasi.(mac)

Sabtu pagi, kabut turun bersamaan dengan latihan PBB dan Wide Game — dua kegiatan yang menuntut ketangkasan sekaligus kekompakan. Di sela-sela instruksi pelatih, suara tawa dan teriakan komando para Taruna bersahutan membentuk suasana khas pendidikan kepemimpinan: tegas, disiplin, sekaligus hangat oleh kebersamaan.

LDK bagi Taruna Muda ini bukan sekadar pelajaran organisasi. Ia adalah cara sekolah memberi “kawah candradimuka” bagi peserta didiknya—tempat karakter, mental, dan rasa tanggung jawab diuji.

Di Tawangmangu yang berhawa sejuk, para Taruna itu belajar bahwa kepemimpinan bukan hanya soal menjadi yang ditunjuk, melainkan menjadi yang mampu berdiri tegak ketika orang lain mulai letih. (mac)

RELATED ARTICLES

Most Popular

Recent Comments