LESINDO.COM – Di sebuah sudut tenang Desa Parangjoro, Grogol, Sukoharjo, sosok perempuan sederhana ini telah menapaki lebih dari dua dekade pengabdian. Ika Muslikhah Yuniwati, S.Pd., bukan hanya seorang guru di atas kertas—ia adalah wajah nyata dari dedikasi, ketulusan, dan semangat pembelajaran sepanjang hayat. Lahir di Sukoharjo, 11 Juni 1980, Ika tumbuh dalam lingkungan yang menanamkan nilai kerja keras dan ketulusan. Kedua nilai itu kemudian membentuk watak kepemimpinannya: tegas, mandiri, namun penuh empati. “Menjadi guru bukan sekadar mengajar, tapi juga menghidupkan harapan,” begitu prinsip yang selalu ia pegang dalam setiap langkah pengabdian.
Sejak tahun 2004, Ika mengabdikan diri di SDN Telukan 03, tempat ia menanamkan nilai-nilai karakter dan ilmu pengetahuan kepada generasi muda. Tak berhenti di situ, ia juga berperan sebagai Tutor Paket C di SKB Surakarta sejak 2010, membuka jalan pendidikan kedua bagi mereka yang sempat terhenti langkahnya.

Keaktifannya di berbagai organisasi menunjukkan sosok pemimpin perempuan yang tidak hanya berdiri di ruang kelas, tetapi juga di tengah masyarakat. Ia adalah anggota aktif TSR PMI Kabupaten Sukoharjo, Sekretaris TP PKK Desa Parangjoro, anggota KKG Kecamatan Grogol, dan sejak 2025 dipercaya menjadi Ketua PGRI Ranting Telukan. Tak ketinggalan, perannya sebagai Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Sukoharjo (2023) menjadi bukti semangatnya untuk terus berinovasi dan menginspirasi sejawat.
Filosofi kepemimpinan Ika sederhana namun kuat: “Menjadi mandiri dalam berbagi, memaksimalkan potensi diri agar berguna bagi sekitar.” Dari prinsip itu lahirlah semangat untuk terus belajar, menciptakan inovasi, dan menularkan nilai-nilai kebaikan.
Dalam kesehariannya di sekolah, Ika aktif mendukung berbagai program pembentukan karakter seperti Sanghidu (Sabtu Ber-Dhuha bersama Laskar Telaga) dan Rabu Laga (Rabu Murajaah dengan Laskar Telaga). Melalui program-program itu, ia ingin memastikan bahwa nilai religius dan moral tumbuh seiring dengan kecerdasan intelektual anak didiknya.
Ketekunan dan semangatnya pun berbuah penghargaan. Ia pernah meraih Juara 1 Ice Breaking PGRI Kecamatan Grogol, sebuah simbol kecil dari kreativitas dan energi positif yang selalu ia bawa ke ruang-ruang pembelajaran.
Kini, setelah lebih dari 20 tahun mengabdi, Ika melihat profesinya bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hidup. Ia ingin di akhir nanti, jejak langkahnya di dunia pendidikan meninggalkan manfaat nyata bagi masyarakat. “Saya ingin hidup ini berakhir dengan arti—setidaknya pernah menjadi bagian dari perubahan kecil di sekitar,” ucapnya dengan senyum tenang. (mac)